Mencegah Data Bisnis Vital Berjalan Keluar
Data adalah salah satu entitas terpenting untuk bisnis apa pun. Setiap organisasi terkait dengan data dalam satu bentuk atau lainnya sehingga wajib bagi mereka untuk menjaganya seaman dan seaman mungkin. Tidak ada organisasi yang ingin mengetahui bahwa data bisnis penting mereka secara tidak sengaja hilang. Meski begitu, prediksi Gartner menyampaikan bahwa "Pengeluaran Keamanan Seluruh Dunia Akan Mencapai $ 96 Miliar pada 2018, Naik 8 Persen dari 2017."
Tetapi bagaimana mungkin entitas bisnis yang vital ini hilang?
Tidak ada keraguan bahwa organisasi menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk praktik keamanan data dan masih harus menghadapi banyak ancaman dan pelanggaran data. Alasan utama di baliknya adalah kurangnya kebijakan dan aturan keamanan yang ketat di dalam organisasi itu sendiri Distributor tangan pertama. Celah dalam keamanan internal memberi karyawan berbagai peluang untuk melakukan pelanggaran data, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Kami biasanya suka mengacak perangkat kami termasuk laptop, tablet, desktop, dan smartphone tanpa benar-benar melacak jumlah data yang bisa dimiliki. Di dalam setiap perangkat terdapat sekumpulan data gelap, data yang tidak dikelola dan tidak dilindungi oleh suatu organisasi. Jelaslah bahwa tidak ada staf yang tinggal di perusahaan selamanya. Staf datang dan pergi. Begitu juga dengan data yang disimpan di perangkat mereka.
Organisasi di mana karyawannya memiliki kebebasan untuk mengakses data bisnis menggunakan perangkat pribadi mereka biasanya menghadapi masalah ini. Selain itu, ketika data dibiarkan tertulis di notebook atau perangkat lain, tanpa sepengetahuan organisasi sebelumnya, sulit untuk mencadangkannya. Berikut adalah beberapa tip yang dapat diikuti organisasi untuk mencegah data bisnis penting hilang.
1. Tambahkan Enkripsi Di Mana Saja Untuk Perangkat Pengguna
Organisasi harus mewajibkan enkripsi pada semua perangkat pengguna. Hampir setiap sistem operasi modern memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan enkripsi dan itu bukan lagi bendera merah untuk kinerja. Sebagian besar penyedia cloud hosting juga melindungi informasi sensitif bisnis mereka dengan mempraktikkan enkripsi ujung ke ujung. Ini membantu bisnis untuk melacak 'siapa yang mengakses data mereka?', 'Untuk berapa lama dan kapan pengguna mengakses file?' dll.
2. Gunakan Alat yang Mendeteksi Masalah dan Menerapkan Aturan
Penting untuk mendeteksi penyimpanan lokal yang berlebihan secara teratur untuk menghindari risiko data. Organisasi harus memprioritaskan penggunaan PC yang bergabung dengan domain untuk karyawan dan sistem yang aman melalui skrip login yang dikembangkan sendiri. Mayoritas bisnis menggunakan alat pihak ketiga untuk mengamankan jaringan perusahaan mereka. Namun, sebagian besar waktu membedakan antara tumpukan data perusahaan dan tumpukan data pribadi tidak mungkin dilakukan dan mengarah pada struktur data yang kompleks.
3. Melatih Tim dan Menyebarkan Kesadaran tentang Risiko Data Gelap
Organisasi dapat mengurangi risiko kehilangan data dengan membuat karyawan memahami bendera merah penyimpanan data secara lokal. Kesadaran karyawan sangat membantu. Membuat mereka sadar akan manfaat dan triknya. Membangun infrastruktur yang efisien untuk meminimalkan data gelap adalah salah satu pilihan. Tetapi itu tidak akan mengakhiri masalah karena akar penyebab data gelap adalah penyimpanan data yang tidak terkelola. Oleh karena itu, sangat penting bagi organisasi untuk membuat kebijakan yang ketat dan melakukan pelatihan yang tepat agar karyawan mengerti.
Tuesday, April 27, 2021
Mencegah Data Bisnis Vital Berjalan Keluar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment